Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri (src: instagram: kominfo.bimakab) |
Oleh: Ardiansyah ZS (Koordintor NasPol NTB)
Opini - Sebagai masyarakat yang cerdas, kita semua menginginkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, data menunjukkan bahwa selama masa kepemimpinan Hj. Indah Damayanti Putri ini justru membawa kita ke arah yang terpuruk.
Berikut adalah data fakta sebagai bahan pertimbangan kita semua mengapa harus mempertimbangkan kembali pilihan kita di Pilkada NTB 2024.
1. Peningkatan Angka Kemiskinan
Selama masa kepemimpinan Hj. Indah Damayanti Putri, angka kemiskinan di Kabupaten Bima meningkat dari 15,2% pada tahun 2016 menjadi 17,5% pada tahun 2023. Ini menunjukkan bahwa program-program pengentasan kemiskinan yang dijalankan tidak efektif dan gagal memberikan dampak positif bagi masyarakat.
2. Peningkatan Angka Buta Huruf
Angka buta huruf di Kabupaten Bima juga mengalami peningkatan dari 8,5% pada tahun 2016 menjadi 10,3% pada tahun 2023. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa program pendidikan dan literasi yang dijalankan tidak berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten bima, selama ia menjabat bupati.
3. Peningkatan Angka Pengangguran
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bima meningkat dari 5,2% pada tahun 2016 menjadi 6,5% pada tahun 2023. Peningkatan ini menunjukkan bahwa lapangan kerja yang tersedia tidak cukup untuk menampung angkatan kerja yang ada, sehingga banyak masyarakat yang masih menganggur, mengakibatkan tingginya angka kriminalitas.
4. Inflasi Ekonomi dan Daya Beli yang Rendah
Inflasi ekonomi di Kabupaten Bima meningkat dari 3,1% pada tahun 2016 menjadi 4,5% pada tahun 2023. Peningkatan inflasi ini berdampak pada daya beli masyarakat yang semakin menurun, dengan penurunan sebesar 2,3% dari tahun 2016 hingga 2023. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka.
5. Makin Terpuruknya Ekonomi Masyarakat
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bima mengalami penurunan dari 4,2% pada tahun 2016 menjadi 2,8% pada tahun 2023. Penurunan ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang diterapkan tidak berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan dari Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa selama masa kepemimpinan Hj. Indah Damayanti Putri, berbagai indikator sosial-ekonomi di Kabupaten Bima mengalami tren negatif.
Peningkatan angka kemiskinan, buta huruf, pengangguran, inflasi ekonomi, dan penurunan daya beli masyarakat adalah bukti nyata bahwa kepemimpinan beliau tidak berhasil membawa perubahan positif, dan ini menunjukan Hj. Indah Damayanti tidak layak untuk memimpin.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan kembali pilihan kita di Pilkada NTB 2024.
NTB membutuhkan pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mari kita pilih pemimpin yang benar-benar peduli dan mampu menjalankan program-program yang efektif untuk kemajuan Nusa Tenggara Barat.