Bakal Caleg Dapil III Lombok Timur, Muhlis Hasim |
Lombok Timur, Hariannusra.com - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal enam bulan lagi. Namun para bakal calon anggota legislatif telah mulai bergerak menghimpun basis-basis suara. Masing-masing ingin terpilih sebagai anggota DPRD di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saat ini memiliki empat kursi dari lima Dapil yang ada ingin mengisi kursi di Dapil III yang kosong. Sebab PKB bertekad untuk dapat merebut kursi pimpinan DPRD Lotim.
Pada Pemilu 2019 lalu, PKB gagal meraih kursi di Dapil Lotim III. Hal ini diakibatkan oleh mundurnya salah seorang Caleg PKB sesaat setelah penetapan Daftar Caleg Tetap (DCT) sehingga potensi suara menjadi berkurang. Itu pun masih dengan selisih yang sedikit dengan partai peraih kursi terakhir yaitu Partai Nasdem. Artinya, jika komposisi caleg lengkap, PKB dipastikan meraih kursi sebagaimana pada setiap Pemilu sebelumnya.
“Oleh karena itu, tugas saya adalah mengisi kursi yang sebelumnya kosong itu,” kata salah seorang Bacaleg PKB Dapil Lotim III, Muhlis Hasim.
Muhlis yang pada Pemilu 2019 meraih 1.884 suara itu optimis akan mampu membawa PKB mendapatkan kursi DPRD Lotim. Lebih-lebih komposisi bacaleg Dapil Lotim III saat ini diisi oleh bacaleg potensial semua.
“PKB akan dapat kursi DPRD di Dapil Lotim III. Pengalaman Pemilu 2019 akan menjadi acuan pergerakannya untuk melengkapi kelemahan yang ada untuk sukses meraih kursi DPRD pada Pemilu 2024 mendatang,” katanya optimis.
Aktifis mahasiswa dan pemuda ini mengaku akan tetap menerapkan sistim kampanye seperti sebelumnya. Ia akan tetap membangun kekuatan bersama para millenial, tapi tak lupa merangkul kalangan orang tua.
“Alhamdulillah, suara 1.884 pada Pemilu lalu akan menjadi modal dasar menghadapi Pemilu 2024. Saya tinggal menambah basis dan mengimbangi strategi politik Caleg lain,” tegasnya.
Ditanya tentang fakta politik uang yang selalu berkembang, ia menjawab dengan tegas bahwa politik uang itu dilarang undang-undang. Meskipun demikian pihaknya tentu memiliki stratgegi menghadapi fakta politik tersebut.
“Pada Pemilu lalu tak satupun saya raih dengan membeli suara. Meskipun demikian biaya politik mesti besar dan tentu saya siap. Saya sudah tau cara menghadapi pelaku politik uang, tegasnya tanpa mau menjabarkannya.(*)